Kemuliaan Para Muadzin Yang Dijelaskan Dalam Hadist

Azan adalah suaran panggilan yang seringkali dikumandangkan ketika waktu sholat telah tiba. Untuk menerapkan hal ini, tentu saja ada satu atau dua orang didalam masjid untuk mengumandangkan azan. Tapi seringkali orang memandang para muadzin dengan sebelah mata saja. Mereka seringkali meremehkan posisi muadzin yang mau mengumandangkan azan setiap harinya.

Kemuliaan Para Muadzin Yang Dijelaskan Dalam Hadist


Seperti itulah manusia, selalu menilai sesuatu tanpa mengetahui manfaatnya untuk kehidupan akhirat. Padahal para muadzin lah yang sebenarnya memiliki kedudukan tinggi di mata Allah dan Rosulnya. Bukan pejabat, anak presiden atau pun orang yang konglomerat sekalipun. Bagi Allah orang yang selalu mengajak dalam kebaikan dan mengajarkan ajaran agamanya, itu lebih dari cukup.

Nah mau tahu apa saja keutamaan dari pengumandang azan? Yuk simak keutamaan mengumandangkan azan yang dijelaskan dalam hadist Rosulullah SAW. Berikut ulasannya :

1. Setara dengan Pahala Shaf Pertama
Tahukah anda, meski hanya seorang muadzin tapi begitu banyak pahala yang seseorang itu dapatkan. Orang yang mau menjadi muadzin pahalanya setara dengan pahala shaf pertama. Jadi tidak salah jika para muadzin berlomba-lomba untuk mengumandangkan azan setiap harinya. karena banyak tersimpan keutamaan-keutamaan dari seorang muadzin.

Dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah menyebutkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika manusia mengetahui (keutamaan) shaf pertama dan adzan, dan mereka tidak bisa mendapatkannya melainkan dengan undian, pastilah mereka akan melaksanakan undian (untuk mendapatkan kemuliaannya).”

2. Kedudukan yang Mulia
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Muawiyah bin Abu Sufyan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda, “Para muadzin adalah orang-orang yang paling mulia derajatnya di Hari Kiamat.”

Sudah tertulis jelas dalam hadist, bahwa orang yang sering mengumandangkan azan itu akan mendapatkan kedudukan mulia di sisi Allah. Jadi kenapa harus malu untuk menjadi seorang muadzin? Balasannya pasti kok di akhirat. Jangan hiraukan orang yang memandang sepele hal tersebut, itu karena merkea tidak mengetahui keutamaan dari muadzin tersebut.

3. Seluruh Makhluk menjadi Saksi
“Tidaklah terdengar suara muadzin oleh jin, manusia, dan makhluk apa pun,” demikian sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang driwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Sa’id al-Khudzri, “melainkan semua (makhluk) itu akan bersaksi pada Hari Kiamat.”

Balasan untuk para muadzin akan di diperlihatkan pada hari kiamat, dimana semua makhluk akan bersaksi bahwa selama hidup didunia dia selalu meluangkan waktu untuk bangun duluan dan kemudian membangunkan para kaum muslimin lainnya untuk mengerjakan kewajiban yaitu sholat. Betapa mulianya orang-orang yang selama hidupnya sering mengumandangkan azan.
Nikmat yang didapat didunia belum setara dengan nikmat yang akan didapat diakhirat nanti. Akan lebih indah nikmat diakhirat, sebab tidak ada nikmat dunia yang setara dangan derajat yang kita dapatkan diakhirat.

Nah itulah kemuliaan pengumandang azan yang dijelaskan dalam hadist. Jangan pernha malu untuk menjadi seorang muadzin, sebab banyak tersimpan kemuliaan yang akan anda dapatkan diakhirat nanti. Dan bagi para orangtua yang ingin mendapatkan menantu yang bisa membimbing anaknya ke jalan Allah, maka carilah laki-laki yang pandai azan. Sebab semua itu akan menjadikan bahagia dunia dan akhirat. Semoga bermanfaat.


Halaman Berikutnya

0 Response to "Kemuliaan Para Muadzin Yang Dijelaskan Dalam Hadist "

Post a Comment