Kenapa Ya, Negara Tak Cetak Uang Sebanyak-banyaknya Agar Terbebas dari Utang dan Kemiskinan ? Ini Alasannya

Mungkin beberapa diantara kita pernah berpikir, mengapa negara tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya saja dan dibagikan kepada rakyat agar rakyat bisa hidup senang dan negara juga bisa terbebas dari hutang. Ternyata alasannya mengejutkan, mencetak uang sebanyak-banyaknya justru tidak akan menyelesaikan masalah tetapi malah akan membuat masalah menjadi semakin rumit.



Perkara mencetak uang bukanlah hal yang sepele, seperti yang dikutip dari wikipedia bahwa ada dua sistem saat mencetak uang, yakni pseudo gold dan uang fiat.

Pseudo gold sendiri merupakan pencetakan uang yang didukung dengan cadangan emas atau perak. Sementara itu uang fiat yakni, uang yang beredar tidak didukung dengan aset, yang berarti sistem fiat, pemerintah atau lembaga penerbit uang bisa mencetak uang sebanyak apapun sesuai keinginan.

Tapi perlu diingat, dalam ekonomi harga barang akan tergantung pada perbandingan jumlah uang dan jumlah persediaan barang. Artinya, jika barang yang beredar lebih banyak dari jumlah uang yang beredar maka harga akan cenderung turun.
Dan sebaliknya, jika jumlah barang lebih sedikit dari jumlah uang yang beredar maka harga akan cenderung naik atau yang biasa disebut dengan inflasi.

Nah ini akan menjawab pertanyaan kita, kenapa pemerintah tidak mencetak uang sebanyak-banyaknya ? jawabanya adalah karena pencetakan uang akan mempengaruhi inflasi.

Jadi, jika sebuah negara mencetak uang terus-menerus dalam jumlah banyak, maka bukan disebut kekayaan karena nilai mata uangnya justru akan terus merosot.

Sebenarnya hal ini pernah dilakukan pada zaman pemerintahan Presiden Soekarno. Kebijakan ini dikeluarkan Soekarno karena pada saat itu pemerintah belum maksimal memungut pajak dari rakyatnya. Hingga akhirnya, presiden pertama pun mengambil kebijakan dengan mencetak uang secara berlebih.

Akibatnya adalah Inflasi pun tak bisa dihindari lagi. Kejadian ini pun sempat membuat para mahasiswa protes dan melakukan unjuk rasa agar harga-harga diturunkan. Aksi unjuk rasa ini pun dikenal dengan Tiga Tuntutan Rakyat atau Tritura.

Selain Indonesia, negara yang juga pernah melakukan pencetakan uang sebanyak-banyaknya adalah negara Zimbabwe. Pada 2008, Zimbabwe mencetak uang dalam jumlah banyak. Tujuannya untuk memperbanyak pegawai negeri. Tetapi sayangnya hal ini malah justru membuat negara mereka mengalami inflasi gila-gilaan. Bahkan saat itu, Zimbabwe memegang rekor tertinggi di dunia dalam hal inflasi, yakni sebesar 2,2 juta persen.

Jadi kesimpulannya, negara miskin atau pun negara kaya tidak berlebihan mencetak uang karena pengaruh inflasi yang justru akan merugikan masyarakatnya sendiri. Bagaimana, apakah Anda sudah mengerti sekarang ? jangan lupa bagikan agar teman-teman lainnya juga mengetahui akan hal ini.


Halaman Berikutnya

0 Response to "Kenapa Ya, Negara Tak Cetak Uang Sebanyak-banyaknya Agar Terbebas dari Utang dan Kemiskinan ? Ini Alasannya"

Post a Comment