Dari Jualan Mie Ayam, Anak Saya Sarjana, Tahun Depan Naik Haji
Jangan pernah sekalipun Anda menyepelekan suatu pekerjaan karena apabila pekerjaan tersebut dengan serius kita jalani maka bisa saja pekerjaan yang terkadang dipandang sederhana bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Salah satu contohnya adalah Pada Nurnaip atau yang biasa dipanggil pak nur, dengan hanya berjualan mie ayam keliling saja Ia mampu menyekolahkan anaknya hingga ke bangku kuliah dan yang lebih hebatnya lagi yaitu pada tahun 2018 nanti Ia juga akan pergi naik haji.
Pak Nur bercerita bahwa dirinya pertama kali memulai usaha berjualan mie ayam ini pada tahun 1989. Sejak saat itu ia tidak pernah sekalipun berpindah profesi, selama 27 tahun Ia tetap setia dan tekun didalam berjualan mie ayam. Sudah banyak sekali pengalaman baik itu pahit atau manis yang Ia rasakan selama bertahun-tahun berjualan mie ayam
"Jualan mie ayam dari bujangan (belum menikah). Saya cuma lulus SMP tapi saya ingin sukses, jadi secara tekun saya jualan mie ayam," ujar pak Nur dengan senyum sumringah.
Ia juga mengaku bahwa dirinya hanyalah lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan pendidikan yang tidak begitu tinggi tersebut pak Nur cukup sadar bahwa dirinya akan kesulitan untuk menemukan pekerjaan. Tetapi hal tersebut bukan berarti Ia menyerah, Beliau tidak mau terpuruk hanya gara-gara hal tersebut sehingga Ia berinisatif untuk datang menjemput sendiri rezekinya agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Dia memutuskan untuk berjualan mie ayam sederhana.
Ketika pertama kali jualan mie ayam, pak Nur mengatakan bahwa harga seporsi mie ayam yang dijualnya hanya 300 perak. Dengan seiring berkembangnya zaman maka tentu saja harga mie ayam yang dijual oleh pak Nur juga ikut naik. Tetapi meskipun harga mie ayam yang dijualnya naik namun harganya bisa dikatakan masih sangat murah meriah untuk ukuran saat ini. Pak Nur hanya mematok harga 6000 rupiah saja untuk seporsi mie ayam.
"Dulu, pertama kali jualan harganya hanya 300 perak. Saya nggak takut rugi. Malah karena harganya murah hasil jadi banyak. Kalau mahal hanya laku 80 porsi, tapi dengan harga 6.000 sehari bisa habis 200 porsi," tambah pak Nur.
"Mienya saja yang beli, kalau sayur dan ayam bikin sendiri. Gerobaknya sewa perhari 2.500 rupiah. Saya juga lebih memilih berkeliling dibanding memiliki kedai. Karena jika berkeliling, saya nyamperin pembeli," ujar pak Nur.
Usaha, ketekunan serta kesabaran berjualan mie ayam selama 27 tahun ternyata tidaklah sia-sia. Pak Nur mengatakan bahwa hasil dari usahanya bisa dikatakan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bahkan dengan berjualan mie ayam ini, Ia bisa berhasil memiliki rumah, satu mobil, tiga motor dan menyekolahkan anaknya hingga sarjana. Bukan itu saja, di tahun 2018 pak Nur akan berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.
"Alhamdulilah, dengan semangat, saya bisa mencukupi kebutuhan hidup saya, bahkan lebih dari kata cukup. Semakin hari dagangan semakin meningkat nggak pernah turun. Itu semua karena kerja keras dan ketekunan," ujar pak Nur.
Meskipun hanya berjualan dengan gerobak dan berkeliling kampung ternyata hasilnya sangat luar biasa. Pak nur mengatakan bahwa untuk mendapatkan rezeki tidak harus dengan membangun restoran megah. Bahkan dengan gerobak sederhana dan mie ayam sederhana, ada rezeki yang banyak di sana. Asalkan tidak berpangku tangan, semua orang bisa sukses, sebab rezeki sudah disiapkan oleh Tuhan. Tinggal kamunya, mau menjemput rezeki itu atau tidak?
Semoga ini menginspirasi kita semua bahwa sebenarnya masih ada banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk bisa sukses. Asalkan tekun sabar dan rajin didalam melakukan suatu pekerjaan maka percayalah nanti Anda akan tersenyum melihat hasilnya.
Halaman Berikutnya
0 Response to "Dari Jualan Mie Ayam, Anak Saya Sarjana, Tahun Depan Naik Haji"
Post a Comment