Inilah Alasan Masyarakat Jepang Menyukai Angklung
Apakah anda pernah memainkan angklung ? Ya, alat musik yang satu ini beberapa tahun terakhir sangat digemari oleh masyarakat dunia terutama jepang. Alat tradisional ini berasal dari indonesia tepatnya jawa barat dan dibuat menggunakan bambu. Agar menghasilkan bunyi yang indah, angklung dimainkan dengan cara digoyangkan. Walaupun terlihat mudah tetapi memainkan angklung membutuhkan teknik agar suara yang dihasilkan indah dan enak didengar.
Meskipun angklung kurang terdengar gaungnya di Indonesia tetapi lainnya halnya di negara lain malah mendapat perhatian dan minat besar, hal ini bisa terlihat ketika diacara NHK Cultural Coverage yang digelar di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Kamis 26 Februari 2015.
Acara ini terselenggara berkat kerja sama KBRI Tokyo dengan lembaga penyiaran berpengaruh di Jepang dalam rangka menghibur sekaligus mempromosikan kebudayaan indonesia. Bagi masyarakat jepang, bermain angklung dipercaya bermanfaat bagi kesehatan terutama untuk terapi bagi kalangan manusia yang lanjut usia. Hal ini dikatakan sendiri oleh salah satu hadirin yang hadir pada acara tersebut.
"Kalangan yang berasal dari tenaga medis tadi menyebutkan bahwa pihaknya berniat melakukan penelitian terhadap masalah ini. Terutama, dalam kaitan mempertajam ingatan dan pencegahan pikun," demikian keterangan tertulis KBRI Tokyo Mendengar ucapan dari tenaga medis tersebut, istri Duta besar Indonesia untuk jepang Dewi L Ihza Mahendra mengungkapkan kegembiraanya dan berharap suatu saat nanti angklung menjadi BGM (background music) di berbagai rumah sakit di Jepang.
"Sekarang ini saya pun gembira karena kursus angklung yang di Wisma Duta KBRI Tokyo dibanjiri peminat baru yang terus meningkat," ujar Dewi.
Selain memainkan musik angklung, ternyata acara tersebut juga menggelar bazar busana batik sekaligus menyuguhkan kuliner khas indonesia pada makan siang. Acara ini disambut sangat antusias oleh para peserta yang memang kebanyakan atau mayoritas orang jepang.
"Minggu sebelumnya, saat Wismaduta menggelar Fashion Show Kebaya, masyarakat Jepang pun juga berbondong-bondong hadir sehingga panita harus menolak sebagian mereka karena terbatasnya tempat.
" Sementara itu, Yusron Ihza Mahendra mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan kerjasama yang telah berlanjut dengan Lembaga Penyiaran NHK (TV, Radio dan publikasi cetak).
"Kerjasama seperti ini memang terus kami bina. Tadi pagi pun, dalam Program Tokyo Eye, KBRI Tokyo tampil selama sekitar 20 menit dalam tayangan TV NHK yang disiarkan ke 180 negara di dunia," ujar adik Yusril Ihza Mahendra tersebut.
Meskipun angklung kurang terdengar gaungnya di Indonesia tetapi lainnya halnya di negara lain malah mendapat perhatian dan minat besar, hal ini bisa terlihat ketika diacara NHK Cultural Coverage yang digelar di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Kamis 26 Februari 2015.
Acara ini terselenggara berkat kerja sama KBRI Tokyo dengan lembaga penyiaran berpengaruh di Jepang dalam rangka menghibur sekaligus mempromosikan kebudayaan indonesia. Bagi masyarakat jepang, bermain angklung dipercaya bermanfaat bagi kesehatan terutama untuk terapi bagi kalangan manusia yang lanjut usia. Hal ini dikatakan sendiri oleh salah satu hadirin yang hadir pada acara tersebut.
"Kalangan yang berasal dari tenaga medis tadi menyebutkan bahwa pihaknya berniat melakukan penelitian terhadap masalah ini. Terutama, dalam kaitan mempertajam ingatan dan pencegahan pikun," demikian keterangan tertulis KBRI Tokyo Mendengar ucapan dari tenaga medis tersebut, istri Duta besar Indonesia untuk jepang Dewi L Ihza Mahendra mengungkapkan kegembiraanya dan berharap suatu saat nanti angklung menjadi BGM (background music) di berbagai rumah sakit di Jepang.
"Sekarang ini saya pun gembira karena kursus angklung yang di Wisma Duta KBRI Tokyo dibanjiri peminat baru yang terus meningkat," ujar Dewi.
Selain memainkan musik angklung, ternyata acara tersebut juga menggelar bazar busana batik sekaligus menyuguhkan kuliner khas indonesia pada makan siang. Acara ini disambut sangat antusias oleh para peserta yang memang kebanyakan atau mayoritas orang jepang.
"Minggu sebelumnya, saat Wismaduta menggelar Fashion Show Kebaya, masyarakat Jepang pun juga berbondong-bondong hadir sehingga panita harus menolak sebagian mereka karena terbatasnya tempat.
" Sementara itu, Yusron Ihza Mahendra mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan kerjasama yang telah berlanjut dengan Lembaga Penyiaran NHK (TV, Radio dan publikasi cetak).
"Kerjasama seperti ini memang terus kami bina. Tadi pagi pun, dalam Program Tokyo Eye, KBRI Tokyo tampil selama sekitar 20 menit dalam tayangan TV NHK yang disiarkan ke 180 negara di dunia," ujar adik Yusril Ihza Mahendra tersebut.
Halaman Berikutnya
0 Response to "Inilah Alasan Masyarakat Jepang Menyukai Angklung"
Post a Comment