Kuat dan Tangguh, 5 Daerah di Indonesia Ini Sangat Sulit di Taklukan Oleh Penjajah Belanda

Buku sejarah yang kita baca disekolah dulu menuliskan bahwa negara kita Indonesia, dijajah oleh Belanda selama 3 setengah abad atau 350 tahun. Tetapi sepertinya apa yang dituliskan dibuku sejarah sekolah kita dulu sedikit kurang tepat karena faktanya hal tersebut tidak pernah terjadi. 



Indonesia sangatlah luas, untuk menjajah semua wilayah Indonesia dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Jika dihitung secara keseluruhan maka bisa dikatakan bahwa Belanda baru benar-benar bisa menguasai seluruh wilayah Indonesia secara penuh di 30-an tahun terakhir. Jadi selama 3 abad 20 tahun, Belanda hanya menguasai beberapa wilayah di Indonesia. Baru di 30 tahun terakhir mereka bisa menyatukan semua wilayah itu sebagai kawasan jajahan.

Meski kawasan di pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan telah dikuasai oleh Belanda. Beberapa daerah seperti Aceh, Nias, Bali hingga Kalimantan Tengah baru dikalahkan Belanda memasuki abad ke-20. Berikut lima daerah terkuat di Indonesia yang susah sekali ditaklukkan oleh Belanda di masa lalu.

1. Aceh (1914)



Aceh memiliki pejuang-pejuang yang tangguh, hal ini menyebabkan Belanda sangat sulit memasuki wilayah ini. Butuh kerja ekstra keras bagi Belanda untuk menaklukan daerah ini, bahkan mereka harus melakukan perang selama 41 tahun. Aceh baru bisa dikuasai oleh Belanda pada tahun 1914 secara menyeluruh.

2. Nias (1914)



Selain Aceh, Nias juga menjadi wilayah yang paling sulit untuk ditaklukan oleh Belanda. Pasalnya, suku nias memang sangat terkenal dengan budaya bertarungnya. Bahkan jauh sebelum belanda masuk, suku nias sudah terbiasa berperang. Tak heran ketika diserang habis-habisan oleh Belanda, mereka tidak menyerah dan justru memberikan perlawanan yang merepotkan.

Setelah 90 tahun berjuang dan berperang akhirnya Belanda baru benar-benar bisa menguasai Nias pada tahun 1914. 

3. Bali (1908)



Belanda baru menguasai wilayah Bali secara utuh pada tahun 1908. Sebelumnya Belanda selalu kesulitan karena mendapatkan perlawanan yang sangat serius dari kerajaan-kerajaan yang ada di Pulau Dewata itu. Semua niat buruk dan curang yang direncanakan oleh Belanda akhirnya diberangus hingga membuat mereka semakin kalang kabut. 

Perang yang berjalan sejak 1846 baru selesai 62 tahun kemudian. Pasukan dari kerajaan di Bali mulai lemah dan tidak bisa menghadapi serangan dari pasukan Belanda yang jumlahnya sangat besar. Kerajaan-kerajaan di Bali akhirnya menyerah karena tidak memiliki lagi daya untuk melawan Belanda yang kian keji.

4. Tapanuli (1907)



Kawasan Sumatra adalah kawasan paling susah ditembus oleh Belanda di masa penjajahan. Sebelum Belanda akhirnya menaklukkan Aceh di tahun 1914, kawasan Tapanuli yang saat itu masih dikuasai oleh Kerajaan Batak diserang habis-habisan oleh Belanda yang sudah mulai terobsesi menguasai semua kawasan Sumatra secara utuh.

Perang dengan Kerajaan Batak terjadi pada tahun 1878 dan berakhir dengan kekalahan Raja Sisingamangaraja XII di tahun 1907. Setelah raja yang melawan Belanda dengan gagah berani gugur, kawasan Tapanuli dan sekitarnya secara otomatis menjadi daerah kekuasaan Belanda secara resmi.

5. Jambi (1904)



Jambi yang saat itu dikuasai oleh Kesultanan Jambi mulai dimasuki Belanda pada tahun 1833. Belanda ingin menguasai kawasan Jambi karena daerah ini kaya akan produksi rempah seperti Lada yang saat itu banyak sekali diekspor ke berbagai wilayah Eropa dengan harga yang cukup mahal.

Berbekal banyaknya pasukan dan juga senjata, Belanda baru mampu menguasai kawasan Jambi setelah 71 tahun. Selama puluhan tahun itu, rakyat Jambi yang dibantu oleh pasukan dari Kerajaan Jambi. Memasuki periode raja Thaha Syaifuddin bin Muhammad, Kesultanan Jambi memasuki masa kehancuran.

Itulah wilayah atau daerah di Indonesia yang sangat sulit untuk ditaklukan. Silahkan share artikel ini jika dirasa bermanfaat.


Halaman Berikutnya

0 Response to "Kuat dan Tangguh, 5 Daerah di Indonesia Ini Sangat Sulit di Taklukan Oleh Penjajah Belanda"

Post a Comment