Sembilan Adab Berhutang Sesuai Ajaran Al-Qur’an Dan Hadist

Makhluk hidup yang ada didunia ini tentu saling membutuhkan, sebab itulah mereka akan saling meminjam dan dipinjamkan ketika mereka sedang membutuhkan. Ketika seseorang sedang butuh uang biasanya dia akan minjam kepada teman, saudara atau terkadang dia rela meminjam kepada orang lain. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan yang amat sangat menekankan.
 
Sembilan Adab Berhutang Sesuai Ajaran Al-Qur’an Dan Hadist


Sebagai manusia yang baik pastilah kita harus menolong atau memberikan pinjaman hutang kepada teman, saudara, atau oranglain yang membutuhkan itu. Namun bagaimana jika kita sudah berbaik sagka dan mau meminjamkan sebagian rezeki kita kepada orang lain, tapi dia seakan tak peduli dengan hutangnya kepada kita? dan bahkan hutang itu masih belum dibayar ketika tanggal yang ditetapkan sudah lewat.

Jangankan berbicara baik-baik, meminta maaf pun tidak. Malah saat ditagih sangat banyak alasan yang dia berikan kepada kita. Nah bagi anda yang saat ini sedang berhutang dan belum membayarkannya, ada baiknya simak sembilan adab berhutang sesuai ajaran Al-Qur’an dan Hadist berikut ini :

1. Catatlah hutang piutang!
Catatlah hutang piutang antara anda dan seseorang itu agar tidak terjadi selisih paham nantinya. Sebab hutang adalah hutang dan harus dibayar, tidak ada hutang yang hilang begitu saja kecuali yang menghutangkan sudah mengikhlaskan. Seperti yang dijelaskan di dalam AL-Qur’an,

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan hutang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya..” (Q.S Al Baqarah 282)
Jika anda tidak mencatat, maka sama saja memberi kesempatan pihak yang berhutang untuk memungkiri hutangnya. Nah waspada ya, jangan biarkan hutang menjadikan anda bermusuhan.

2. Berniat tidak melunasi hutang Sama Dengan PENCURI!
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi bersabda: “Barangsiapa yang mengambil harta orang lain (berhutang) dengan tujuan untuk membayarnya (mengembalikannya), maka Allah akan tunaikan untuknya. Dan barangsiapa mengambilnya untuk menghabiskannya (tidak melunasinya, pent), maka Allah akan membinasakannya”. (HR. Bukhari, kitab Al-Istiqradh, no. 2387)

Tidak boleh seseorang berniat untuk tidak membayar hutang kepada orang yang menghutangkan. Sebab hal ini sama saja menjadikan anda sebagai pencuri. Lagian kalau kita seperti itu yakin deh hidup didunia gak bakal tenang, belum lagi nanti ketemu Allah nya diakhirat pasti perkara hutang itu masih belum slesai meski kita sudah mati. Sebab Allah sudah mengetahui apa yang kamu lakukan didunia.

“Siapa saja yang berhutang, sedang ia berniat tidak melunasi hutangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang pencuri...” (HR Ibnu Majah)

3. Jangan pernah menunda-nunda membayar hutang!
Jika sudah ada rezeki ada baiknya anda langsung melunasi segala hutang yang anda punya, tidak baik menunda-nunda membayar hutan karena siapa tahu oran yang meminjamkan hutang kepada anda juga sedang membutuhkan. Menunda-nunda membayar hutang sama saja dengan orang yang zholim. Sekalipun orang itu kaya, yang namanya hutang ya harus kita bayar.
“Menunda-nunda (pembayaran hutang) bagi orang yang mampu adalah kedzaliman..” (HR Bukhari dan Muslim)

4. Jangan pernah menunggu ditagih dulu baru membayar hutang!
“Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran hutang…” (HR Bukhari dan Abu Daud) nah Hadist sudah menjelaskan bahwa sebaik-baiknya orang adalah orang yang paling baik dalam membayar hutang. Sebab itulah jika anda berhutang, maka cepatlah untuk membayar. Jangan tunggu ditagih dulu baru membayar. Jadilah orang yang tepat waktu dalam berhutang.

5. Jangan pernah mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran hutang
Seringkali seseorang yang berhutang mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran hutang. Orang seperti ini adalah orang yang akan sulit masuk surga, sebab dia selalu menunda-nunda memberikan hak orang lain. “Allah ‘Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi hutang..” (HR Ahmad, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)

Jika anda sedang berhutang saat ini maka jangan pernah sulit untuk membayar, karena setiap apa yang kita hutangkan kepada orang lain wajib untuk kita bayar.

6. Jangan pernah meremehkan hutang walaupun sedikit
“Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada hutangnya hingga hutangnya dibayarkan..” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, ad-Darimi, dan Ibnu Majah) meski sudah meninggal dunia hutang itu akan tetap menjadi htang sebelum semua dilunasi oleh ahli waris. Sebab meskipun hutang itu Cuma sedikit kita wajib untuk membayar, hutang yang sedikit itulah yang membantu kita diakhirat nantinya jika sudah kita bayar.

7. Jangan pernah berbohong kepada pihak yang menghutangi
“Sesungguhnya, apabila seseorang berhutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkari..” (HR Bukhari dan Muslim)

8. Jangan pernah berjanji jika tidak mampu memenuhinya
Ketika berhutang, harus ada kesepakatan antara anda dan sipenghutang. Jangan menjanjikan hal-hal yang mungkin tidka bisa and atepati nantinya. Jika perjanjiannya tanggal sekian, maka harus anda kembalikan tanggal sekian pula. Jika lebih dari itu anda telah menjadikan diri anda sebagai orang yang munafik.

“… Dan penuhilah janji karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawaban..” (QS Al Israa’ : 34) lebih baik ketika berhutang jangan menjanjikan-janjikan sesuatu hal yang membuat orang menjadi berharap. Jika ada langsungkan saja bayar hutang anda, tapi jika belum ad ajangan menjanjikan harapan palsu.

9. Jangan pernah lupa doakan orang yang telah menghutangi
“Barangsiapa telah berbuat kebaikan kepadamu, balaslah kebaikannya itu. Jika engkau tidak mendapati apa yang dapat membalas kebaikannya itu, maka berdoalah untuknya hingga engkau menganggap bahwa engkau benar-benar telah membalas kebaikannya..” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Do’a adalah balasan yang sangat baik untuk anda hadiahkan kepada orang yang meminjamkan anda hutang. Sebab do’a adalah sebuah perkataan yang akan kembali pada diri kita apabila kita mendo’akan baik orang lain.

Nah itulah sembilan adab berhutang menurut Al-Qur’an dan Hadist yang ahrus kamu tahu. Hutang dengan diberikan secara ikhlas berbeda. Hutang wajib dibayar, tapi jika seseornag memberikan bantuan secara ikhlas maka tidak wajib untuk dibayar. So, jika kamu ada hutang jangan lupa dibayar ya, karena hutang juga menjadi salah satu penentu kita masuk surga atau nerkanya Allah. Semoga bermanfaat.


Halaman Berikutnya

0 Response to "Sembilan Adab Berhutang Sesuai Ajaran Al-Qur’an Dan Hadist "

Post a Comment